Bentuk Relief Dasar Laut
1.
BENTUK-BENTUK REIEF DASAR LAUT
Relief
dasar laut adalah perbedaan tinggi rendah permukaan dasar laut. Berdasarkan
pengertian diatas, relief dasar laut dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Gunung Laut
Gunung laut adalah gunung yang kakinya di dasar
laut. Contohnya Gunung Krakatau, dan gunung api di Laut Banda.
b. Punggung Laut
Punggung laut adalah bukit di dasar laut.
Contohnya, Punggung Laut Maskarenen dan Punggung Laut Walvis.
c. Landas Kontinen / Shelf dan Plat
Shelf adalah dasar laut yang kedalamannya kurang
dari 200 mdan merupakan bagian dari benua (kontinen). Shelf sangat penting bagi
perikanan sebab persyaratan hidup ikan dapat dipenuh, misalnya sinar matahari
dapat menembus pada kedalaman tersebut. Adapun plat atau dangkalan adalah dasar
laut yang kedalamannya kurang dari 20 meter.
d. Ridge dan Rise
Ridge dan rise adalah suatu bentukan di dasar laut
yang hamper serupa dengan gunung atau pegunungan di daratan. Pada prinsipnya
tidak ada perbedaan antara ridge dan rise, hanya lereng ridge lebih terjal
daripada rise. Ridge biasanya berada di tengah-tengah lautan dan mempunyai
ketinggian sekitar satu sampai empat kilometer di atas dasar llaut, serta lebih
sekitar 1.500 sampai 2000 km.
e. Trench
Trench adalah dasar laut yang terdalam dan
mempunyai bentuk seperti saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam.
Contohnya Palung Jawa (java trench) yang kedalamannya 7.700 m.
f. Seamount dan Guyot
Seamount dan Guyot adalah gunung api yang ada di dasar laut
dan puncaknya tidak dapat mencapai ke permukaan laut. Seamount mempunyai lereng
yang curam dan puncak nya runcing, sedangkan guyot puncaknya datar.
Untuk mengenal arti tiap symbol
yang terdapat dalam peta, diperlukan kunci atau keteragan yang disebut dengan
legenda. Legenda berfungsi membantu pengguna peta untuk dapt mengenal arti
symbol-simbol yang dihadapi. Pengenalan symbol merupakan langkah pertama dalam
membaca peta.
Makin sering symbol digunakan
untuk mewakili suatu perwujudan tertentu, makin akrab orang dengan symbol
tersebut sehingga fungsi legenda menjadi makin berkurang untuk symbol-simbol
tertentu. Komdisi seperti ini menimbulkan kecedrungan untuk mengusahakan
standardisasi symbol yang ternyata sebagian berhasil, terutama untuk peta
topografi. Oleh karena itu, peta tersebut digolongkan dalam kelompok peta
konvensional (dibuat berdasarka konvensi internasional dari ahli-ahli berbagai
Negara). Jadi, legenda berfungsi membantu pembaca peta supaya tidak salah dalam
menafsirkannya.
Berdasarkan jenis ketampakannya,
symbol dapat digolongkan menjadi 4 golongan.
a.
Symbol untuk ketampakan relief atau sering disebut
hypsography symbols, misalnya gunung, pegunungan, plauteau, vulkan dan dataran
tinggi. Pada peta berwarna biasanya dipakai warna coklat. Coklat muda untuk
pegunungan rendah, makin tinggi warna nya makin tua. Jika gunung itu bersalju,
sering dipakai warna putih, sedangkan dataran rendah didekat pentai memakai
warna hijau muda.
b.
Simbol untuk ketampakan yang berupa air atau
sering di sebut hydrography symbols, misalnya selat, laut, lautan, danau,
teluk, dan sungai. Pada peta berwarna dipergunakan warna biru. Biru muda
digunakan untuk melambangkan selat, pantai, dan teluk yang dangkal, sedangkan
biru tua untuk lauran. Pada palung laut digunakan biru kehitaman, sedangkan
pada sawah dan sungai dangkal, dipergunakan warna biru keputih-putihan.
c.
Symbol untuk ketampakan hasil budi daya manusia
atau ketampakan kultur, misalnya jalan, jalan kereta api, jembatan dan kota.
Pada peta berwarna biasanya digunakan arna merah atau hitam.
d.
Symbol untuk ketampakan vegetasi pada peta
berwarna, biasanya dipakai warna hijau muda atau hijau.
Bentuk-Bentuk Dasar Laut
Kerak bumi merupakan
lempeng tektonik sehingga pergerakan relatifnya menyebabkan terbentuknya
ciri-ciri khusus dasar laut.
Berikut ini merupakan pembagian bentuk-bentuk dasar laut berdasarkan defenisi
dari Nontji (1993).
•
Paparan (shelf) yang dangkal
• Depresi dalam berbagai bentuk (basin, palung)
• Berbagai bentuk elevasi berupa punggung (rise, ridge)
• Gunung bawah laut (sea mount)
• Terumbu karang dan sebagainya.
• Depresi dalam berbagai bentuk (basin, palung)
• Berbagai bentuk elevasi berupa punggung (rise, ridge)
• Gunung bawah laut (sea mount)
• Terumbu karang dan sebagainya.
Menurut
Ilahude (1997), dilihat dari ari segi skala atau besarnya bentuk – bentuk dasar
laut, dasar laut dibedakan ke dalam 3
golongan besar yaitu:
1.
Relief Besar (macro relief)
• Secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter.
• Secara horizontal ukurannya bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer.
2. Relief Pertengahan (intermediate relief)
• Secara vertikal berukuran ratusan meter.
• Secara horizontal berukuran puluhan kilometer.
• Bisa merupakan bagian integral dari satu relief besar.
3. Relief Kecil (micro relief)
• Hanya berukuran beberapa cm sampai beberapa meter.
• Umumnya hanya bisa diungkapkan dengan teknik fotografi bawah air.
• Secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter.
• Secara horizontal ukurannya bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer.
2. Relief Pertengahan (intermediate relief)
• Secara vertikal berukuran ratusan meter.
• Secara horizontal berukuran puluhan kilometer.
• Bisa merupakan bagian integral dari satu relief besar.
3. Relief Kecil (micro relief)
• Hanya berukuran beberapa cm sampai beberapa meter.
• Umumnya hanya bisa diungkapkan dengan teknik fotografi bawah air.
Comments
Post a Comment